Rafting Sungai Citatih Sukabumi, Sungai Citatih terletak di sebuah desa bernama Warung Kiara, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa barat. Terkadang banyak orang juga menyebut sungai ini dengan nama Cicatih. Adalah salah satu Sungai di Sukabumi yang memiliki kondisi yang sangat cocok untuk akti⁄tas rafting dan kegiatankegiatan wisata sungai lainnya. Kondisi sungai masih sangat alami belum tercemar dengan limbah-limbah yang biasanya ada di sungai-sungai Jakarta. Rafting sungai Citatih Sukabumi sangat aman untuk di lakukan oleh pemula dan sangat cocok pula bagi yang menginginkan kegiatan ekstrem memacu adrenalin. Arus yang besar namun aman, pemandangan sekitar sungai yang sangat indah juga menjadi faktor utama Rafting di sungai citatih Sukabumi sangat di rekomendasikan. Track rafting Sungai Citatih Sukabumi memiliki total panjang rute 22 km dengan total ada sekitar 20-an jeram yang akan memacu adrenalin Anda. Dari 22 km ini dibagi lagi menjadi dua yakni 13 km pertama disebut sebagai Adventure Trip dimana track yang dilalui memiliki sifat pull and down yaitu di awal trip jeramnya bersifat datar, di tengah trip banyak jeram-jeram yang menantang, dan menjelang ⁄nish kembali datar. Dan 9 km sisanya disebut sebagai sebagai Family Trip, ini cocok untuk pemula atau family rafting karena sifat riamnya agak datar tidak terlalu liar. Tapi jangan salah juga, pada saat debit air besar, 9 km ini pun bisa berubah status dari Family Trip menjadi Adventure Trip karena besarnya debit arus air sungai

Kelebihan :

  • Sangat cocok bagi Anda yang suka petualangan penuh tantangan
  • Rafting sungai Citatih termasuk salah satu yang terbaik di Indonesia
  • Pengelolaan sudah didukung management yang profesional
  • Fasilitas pendukung wisata lumayan lengkap dan sudah memenuhi standart
  • Menuju lokasi sudah bisa dilewati Bus ukuran besar
  • Cocok untuk pemula maupun yang butuh tantangan lebih

Kekurangan :

  • Tempat penginapan sudah lumayan baik namun belum terlalu banyak
  • Akses jalanan menuju lokasi belum terlalu baik
  • Kadang air sungai terlalu surut menyebabkan kurang layak di arungi